Fakta Cinta

Friday, September 8, 2006

“When two people love each other, nothing is more imperative and delightful than giving” ~ Guy de Maupassant ~

SALAH FAHAM
Cinta berpijak pada perasaan sekali gus akal sihat. Salah faham pertama yang ditentang Bowman adalah manusia jatuh cinta dengan menggunakan perasaan belaka. Betul, kita jatuh cinta dengan hati. Tapi agar tidak menimbulkan kekacauan di kemudian hari, kita diharapkan untuk juga menggunakan akal sihat. Bohong besar kalau kita boleh jatuh cinta dengan begitu saja tanpa dapat mengelak. Yang sesungguhnya terjadi, proses jatuh cinta dipengaruhi tradisi, kebiasaan, taraf, gagasan, dan hubungan kelompok dari mana kita berasal. Bohong besar pula kalau kita merasa boleh berbuat apa saja saat jatuh cinta, dan tidak boleh diminta pertanggunganjawapan bila perbuatan-perbuatan impulsif itu berakibat buruk suatu ketika nanti. Kehilangan perspektif bukanlah pertanda kita jatuh cinta, melainkan isyarat kebodohan. Cinta memerlukan proses, Bowman juga menolak anggapan cinta boleh bermula dari pandangan pertama. “Cinta itu tumbuh dan berkembang dan merupakan emosi yang kompleks,” katanya.

CINTA PERLU WAKTU
Untuk tumbuh dan berkembang, cinta memerlukan waktu. Jadi memang tidak mungkin kita mencintai seseorang yang tidak ketahuan asal-usulnya dengan begitu saja. Cinta tidak pernah menyerang tiba-tiba, tidak juga jatuh dari langit. Cinta datang hanya ketika dua individu telah berhasil melakukan orientasi ulang terhadap hidup dan memutuskan untuk memilih orang lain sebagai titik fokus baru. Yang mungkin terjadi dalam fenomena ‘cinta pada pandangan pertama’ adalah pasangan terserang perasaan saling tertarik yang sangat kuat-bahkan sampai tergila-gila. Kemudian perasaan kompulsif itu berkembang jadi cinta tanpa menempuh masa jeda. Dalam kes ‘cinta pada pandangan pertama’, banyak orang tidak benar-benar mencintai pasangannya, melainkan jatuh cinta pada konsep cinta itu sendiri. Sebaliknya dengan orang yang benar-benar mencinta, mereka mencintai pasangan sebagai personaliti yang utuh.

CINTA BERKONGSI, TIDAK MENGAWAL
Cinta tidak menguasai dan mengalah, tapi berkongsi. Bukan cinta namanya bila kita berkehendak mengawal pasangan. Juga bukan cinta bila kita bersedia mengalah demi kepuasan kekasih. Orang yang mencinta tidak menganggap kekasih sebagai atasan atau bawahan, tapi sebagai pasangan untuk berkongsi, juga untuk mengidentifikasi diri. Bila kita berkeinginan menguasai kekasih (membatasi pergaulannya, melarangnya beraktiviti positif, mengatur seleranya berbusana) atau melulu mengalah (tidak protes bila kekasih berbuat buruk, tidak keberatan walau diletak dinombor berapapun), bererti kita belum sedia memberi dan menerima cinta.

BUATLAH CINTA ITU KONSTRUKTIF
Individu yang mencinta berbuat sebaik-baiknya demi kepentingan sendiri sekali gus demi (kebanggaan) pasangan. Dia berani berambisi, bermimpi konstruktif, dan merencanakan masa depan. Sebaliknya dengan yang jatuh cinta impulsif. Bukannya berfikir dan bertindak konstruktif, dia kehilangan ambisi, nafsu makan, dan minat terhadap masalah sehari-hari. Yang difikirkan hanya kesengsaraan peribadi. Impiannya pun tak mungkin tercapai. Bahkan impian itu boleh menjadi subsitusi kenyataan.

CINTA TIDAK MELENYAPKAN SEMUA MASALAH
Penganut faham romantik percaya cinta mampu mengatasi masalah. Seakan-akan cinta itu ubat bagi segala penyakit (panacea). Kemiskinan dan banyak problem lain diyakini boleh diatasi dengan bermodal cinta belaka. Faktanya, cinta tidaklah seajaib itu. Cinta hanya mampu membuat sepasang kekasih berani menghadapi masalah. Permasalahan seberat apapun mungkin didekati dengan jernih agar mampu dicarikan jalan keluar. Orang yang tengah mabuk kepayang (bererti tidak benar-benar mencinta) cenderung membutakan mata saat tercegat masalah. Alih-alih bertindak dengan akal sihat, dia mengetepikan masalah.

CINTA HARUS BERGERAK STABIL
Ya, cinta itu bergerak stabil. Maka kita patut curiga bila grafik perasaan kita pada kekasih turun naik sangat tajam. Kalau saat jauh kita merasa kekasih lebih hebat dibanding saat bersama, itu pertanda kita mengidealisasikannya, bukan melihatnya secara realistis. Lantas saat kembali bersama, kita memandang kekasih dengan lebih kritis dan hilanglah segala bayangan hebat itu. Sebaliknya berhati-hatilah bila kita merasa kekasih hebat saat kita berdekatan dengannya dan tidak lagi merasakan hal yang sama saat dia jauh. Hal sedemikian menandakan kita terpengaruh oleh daya tarik fizikal. Cinta yang sihat bila saat dekat dan jauh dari pasangan, kita menyukainya dalam kadar sebanding.

CINTA TIDAK BERTUMPU PADA DAYA TARIK FIZIKAL
Dalam hubungan cinta, daya tarik fizikal penting. Tapi bahaya bila kita menyukai kekasih hanya kerana fizikal dan membencinya untuk banyak faktor lainnya. Saat jatuh cinta, kita menikmati dan memberi makna penting bagi setiap hubungan fizikal. Ketahuilah, hanya terasa menyenangkan bila kita dan pasangan saling menyukai personaliti masing-masing. Maka bukan cinta namanya, melainkan nafsu, bila kita menganggap hubungan fizikal hanya memberi sensasi menyenangkan tanpa makna apa-apa. Dalam cinta, permainan emosi samakin terwujud saat hubungan kian dalam. Sedang nafsu menuntut pemuasan fizikal sedari awal.

CINTA TIDAK BUTA
Cinta itu buta? Tidak sama sekali. Orang yang mencinta melihat dan menyedari sisi buruk kekasih. Kerana besarnya cinta, dia berusaha menerima dan redha. Tentu ada keinginan agar sisi buruk itu membaik. Namun keinginan itu haruslah didasari perhatian dan maksud baik. Tidak boleh ada kritik kasar, penolakan, kegeraman, atau rasa jijik. Nafsulah yang buta. Meski pasangan sangat buruk, orang yang menjalin hubungan dengan penuh nafsu menerima tanpa keinginan memperbaiki. Juga meninggalkan pasangan saat keinginannya terpuaskan, hanya kerana pasangan punya secuil keburukan yang sangat mungkin boleh diperbaiki.

CINTA MEMERHATIKAN KELANJUTAN HUBUNGAN
Orang yang benar-benar mencinta memerhatikan perkembangan hubungan dengan kekasih. Dia menghindari segala hal yang mungkin merosak hubungan. Seboleh mungkin dia melakukan tindakan yang mampu memperkuat, mempertahankan, dan memajukan hubungan. Orang yang sedang tergila-gila mungkin saja berusaha keras menyenangkan kekasih. Namun usaha itu semata-mata dilakukan agar kekasih menerimanya, sehingga tercapailah kepuasan yang diincar. Orang yang mencinta menyenangkan pasangan untuk mempererat hubungan.

CINTA BERANI MENYATAKAN HAL YANG TIDAK DISUKAI

Selain berusaha menyenangkan kekasih, orang yang sungguh-sungguh mencinta memiliki perhatian, keprihatinan, pengertian, dan keberanian untuk melakukan hal yang tidak disukai kekasih demi kebaikan. Seperti seorang ibu yang berkata ‘tidak’ saat anaknya minta ais-krim, padahal ketika itu si anak sedang selesema.

1 ulasan:

Akema Monday, September 11, 2006  

cintailah cinta...
apa itu cinta???
hehehehe...

Ayat Kaki Ruang 1.11

BLOG INI HALAL DIBACA, TANPA ADA UNSUR HASUTAN SERTA ADU DOMBA. JUGA TIADA BERRBAU PERKAUMAN MELAINKAN BERKAITAN KAUM ADAM DAN HAWA. MENCARI YANG HALAL ITU FARDHU - BACALAH TANPA WAS-WAS!

Ayat Kaki Ruang 2.11

"Don't walk in front of me, I may not follow
Don't walk behind me, I may not lead
Just walk beside me and be my friend."

Ayat Kaki Ruang 3.11

JAP EKK... TAK SEMPAT NAK TAMBAH PAPE LAGI. NANTI AKU LAPANG-LAPANG AKU BUBUH LA APA YANG PATUT.

  © Blogger template Leaving by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP