| Apabila Hidup Ini Cermin... |
Sunday, January 29, 2006
Bila hidup itu cermin… maka isyarat apa yang mampu menggambarkan hidup bahawa kehidupan itu adalah diri kita. Atau… kehidupan adalah penampilan dari wujud kita yang telah terpantulkan melalui lembar-lembar perjalanan?
Maka, bila hidup itu cermin… seharusnya kita lebih mengerti dan memahani hidup apa dan bagaimana yang telah dan akan dilalui, agar mampu menempatkan diri padanya.
Bila hidup itu cermin… seharusnya kita dapat bersentuhan lebih dekat padanya agar kita mengetahui dengan jelas benar segala kekurangan yang terpantul dari cermin itu.
Namun, sayangnya… kita sering menganggap bahawa hidup itu adalah cermin cembung yang selalu melebih-lebihkkan kekurangan dan mengurang-ngurangkan segala kelebihan yang kita milliki.
Atau kita sering menganggap bahawa hidup itu adalah cermin cekung yang selalu memberikan kekecewaan pada apa yang dipantulkannya.
Dan, menganggap cermin kehidupan adalah wujud yang lari dari kenyataan, sedangkan andai saja kita mampu merenungkan sejenak peristiwa yang telah dialami, baik yang memalukan mahupun yang menyenangkan adalah gambaran diri kita yang tak sempat kita cermati bahkan luput dari pandangan mata.
Cubalah mengerti, andai kita mampu melihat hidup ini seperti cermin datar yang setiap hari kita berkaca padanya, melihat noda hitam di wajah dengan jelas dan perlahan-lahan mulai menutupinya dengan palitan bedak atau sekedar losyen, bukankah itu lebih mudah?
Berapa kali kita bercermin untuk sekadar memperindah penampilan jasad?
Namun, ketika itu, sudahkah kita bercermin dengan kehidupan, menutupi kesalahan dengan amal soleh yang kita perbuat dan menjadikan kelebihan sebagai jalan untuk dekat dengan-Nya seperti yang setiap hari kita lakukan?
Sudahkkah?
Atau memang kita malu untuk melihat segala kekurangan kita, melalui cermin kehidupan yang ada di depan mata?
1 ulasan:
I have been looking for sites like this for a long time. Thank you! » » »
Post a Comment