> Lidah Tak Bertulang

Saturday, May 27, 2006

Kerana lidah tak bertulang, seringkali tanpa sedar keluar kata-kata yang tak diinginkan. Lidah yang di luar kawalan akan banyak mendatangkan kesusahan bagi diri sendiri dan orang lain. Lidah boleh menyakiti hati orang. Lidah boleh membuat orang naik darah. Lantaran lidah seseorang boleh kehilangan nyawa. Rasulullah SAW menyuruh kita agar menjaga lidah, “Manusia tidak akan teguh imannya, sebelum teguh hatinya, dan tidak akan teguh hatinya sebelum teguh lidahnya.” (HR Ahmad).

Berbicara adalah salah satu nikmat Allah yang amat besar yang diberikan kepada manusia. Dengan berbicara manusia dapat berkomunikasi antara satu sama lain dan menjadi makhluk paling mulia dibandingkan makhluk-makhluk lainnya. Allah SWT berfirman, “Tuhan yang Maha Pemurah. Yang telah mengajarkan Al-Quran. Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai bicara.” (QS. Ar-Rahman: 1-4).

Allah melebihkan manusia dari makhluk-makhluk lain dengan mengajarkan pandai berbicara. Dan Islam menjelaskan bagaimana seharusnya manusia memanfaatkan nikmat yang amat besar itu.

Jika kita menghitung-hitung pembicaraan seseorang, ternyata apa yang mereka bicarakan lebih banyak yang tidak ada gunanya. Padahal Allah menciptakan lidah bukan untuk membicarakan hal yang sia-sia. Allah SWT berfirman, “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat kebaikan, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian kerana mencari redha Allah, maka kelak Kami memberinya pahala yang besar.” (QS An-Nisa`: 114).

Ketika seseorang ingin memusatkan fikirannya untuk melanjutkan pekerjaan yang memerlukan tumpuan, dia selalu mengambil sikap diam. Bahkan ketika dia ingin menjernihkan jiwa dan fikirannya, dia menghindari kebisingan. Dia lebih suka menyendiri di tempat yang sepi dan tenang.

Oleh kerana itu Islam mengajarkan lebih baik diam, jika tidak perlu berbicara. Dan sikap diam merupakan media pendidikan yang telah teruji. Rasulullah SAW bersabda, “Hendaklah kamu diam, sebab diam itu menyingkirkan syaitan dan menolongmu dalam urusan agamamu.” (HR Ahmad dari Abu Dzar).

Orang yang lemah akal fikirannya, kalau berbicara sering mengeluarkan kata-kata yang tiada ertinya. Bahkan tak jarang mengeluarkan ucapan yang dapat merosak hubungan persahabatan mahupun persaudaraan. Pepatah mengatakan, “Sekali waktu orang boleh mati kerana gelincir lidahnya. Namun seseorang tidak mati kerana tergelincir kakinya.”

Untuk memelihara lidah dari perkataan yang tidak berguna, Islam mengharamkan berdebat dan menutup rapat pintu perdebatan, sekalipun dalam soal kebenaran. Dalam perdebatan orang lebih mengutamakan kemenangan berbanding persaudaraan. Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang meninggalkan perdebatan sedang dia menghapuskan kebathilan, maka didirikan baginya sebuah gedung di tengah-tengah syurga. Dan siapa yang meninggalkan pedebatan sedangkan dia dalam kebenaran, maka didirikan baginya gedung di tengah-tengah syurga. Dan siapa yang baik akhlaknya, maka dibangun gedung baginya di atasnya.” (HR Abu Daud).

0 ulasan:

Ayat Kaki Ruang 1.11

BLOG INI HALAL DIBACA, TANPA ADA UNSUR HASUTAN SERTA ADU DOMBA. JUGA TIADA BERRBAU PERKAUMAN MELAINKAN BERKAITAN KAUM ADAM DAN HAWA. MENCARI YANG HALAL ITU FARDHU - BACALAH TANPA WAS-WAS!

Ayat Kaki Ruang 2.11

"Don't walk in front of me, I may not follow
Don't walk behind me, I may not lead
Just walk beside me and be my friend."

Ayat Kaki Ruang 3.11

JAP EKK... TAK SEMPAT NAK TAMBAH PAPE LAGI. NANTI AKU LAPANG-LAPANG AKU BUBUH LA APA YANG PATUT.

  © Blogger template Leaving by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP